Bulan April
lalu kita dikejutkan oleh keputusan administrasi Trump untuk menghambat enam
kebijakan standar efisiensi energi yang telah diputuskan sebelumnya. Hal ini
memicu NRDC atau The Natural Resources
Defence Council untuk menuntut dengan cara legal hukum karena enam
kebijakan standar efisiensi energi ini apabila diterapkan pada beberapa
peralatan elektronik yang digunakan luas di Amerika akan dinilai sangat
esensial secara lingkungan dan finansial karena dapat menghemat konsumer atau
masyarakat Amerika sebesar 23 Milyar US Dollar. Diantara enam kebijakan
efisiensi energi ini meliputi penghematan energi sebesar 25% pada kipas angin pada
langit-langit, 20% dari Air Conditioner
Portabel, 15% dari UPS atau Uninterruptible
Power Supply, standar efisiensi baru pada Kompresor Udara komersial dan
industrial dengan saving value per
tahunnya sebesar 45 Juta US Dollar, Lemari Es dan Freezer dengan saving value sebesar 3.300 US Dollar
untuk setiap unitnya, serta Boiler Komersial dengan saving value berkisar antara 200 hingga 36.000 US Dollar tergantung
pada jenisnya (sumber: www.nrdc.org)
Billboard Oregon, Musim Gugur 1973 - Photographer: David Falconer |
Ironisnya,
justru sejak tahun 1970-an, Warga Amerika telah diedukasi dan diingatkan secara
konstan mengenai efisiensi energi, konservasi energi, dan keseriusan mengenai
isu kekurangan pasokan energi sehubungan dengan kemerosotan ekonomi dan krisis
energi yang diakibatkan oleh embargo minyak oleh OPEC hingga mengakibatkan
harga minyak melonjak sebesar 350% di kala itu.
Kembali ke
judul utama, kali ini saya ingin mempelajari dan memaparkan dalam blog ini
mengenai negara-negara paling efektif dalam konservasi energi dan alasan
mengapa konservasi energi yang dilakukan oleh mereka dinilai paling efektif dalam
tatanan dunia. Melalui studi yang dilakukan pada tahun 2014, ACEEE atau The American Council for an Energy Efficient
Energy menobatkan beberapa negara dengan efisiensi energi paling tinggi
sedunia – untuk memenuhi keingintahuan, setiap negara akan saya berikan
keterangan mengenai kebijakan-kebijakan apakah yang membuat negara-negara ini
mendapatkan predikat sebagai negara dengan efisiensi energi tertinggi dunia, check this out:
1.
Jerman
Berdasarkan
studi dari ACEEE, Jerman merupakan negara terbaik untuk keseluruhan aspek dalam
efisiensi energi dengan total skor penilaian 65 dari skala 100 untuk berbagai
kategori. Kategori penilaian ini meliputi usaha efisiensi dan konservasi energi
dalam level nasional, industrial, transportasi, dan residensial. Jerman
berhasil mengamankan posisi pertama dalam hal efisiensi dan konservasi energi dengan
adanya peningkatan efisiensi dalam konservasi energi sebesar 30% dari peralatan
seperti motor, AC atau Air Conditioner,
dan Kompresor (sumber: inoutic.de). Jerman juga dikenal mendukung segmen industri bangunan dengan
efisiensi energi yang tinggi dengan menawarkan investasi dalam bentuk pinjaman
dan kredit pajak terhadap pelaku bisnis.
2.
Italia
Dengan total
skor 64 dari skala 100 untuk keseluruhan kategori, Italia berhasil mengamankan
posisi terbaik kedua sebagai negara dengan efisiensi energi tertinggi dunia
dengan cara membangun jaringan rel untuk pengangkutan kargo dan juga penumpang,
sekaligus untuk mempromosikan penggantian moda transportasi seperti mobil yang
lama dengan yang baru dengan standar efisiensi energi yang lebih tinggi
(sumber: halfprice.com.au)
3.
Uni Eropa
(Secara Keseluruhan)
Menempati
posisi ketiga dengan total skor 63 dari 100 untuk keseluruhan kategori dengan
cara memenangkan kategori usaha nasional dari total 28 negara dalam pemotongan
konsumsi energi sebesar 20% yang akan dicapai dalam tahun 2020 (sumber: justmeans.com) dan
pengaplikasian kebijakan energi baru sesuai dengan audit energi.
4.
Cina
China
mendapatkan peringkat terbaik keempat dengan konsumsi energi bangunan
residensial paling rendah sedunia per kaki persegi dan konsumsi energi bangunan
komersial terendah kedua sedunia per kaki persegi (sumber: chinaeconomicreview.com) – membuat ACEEE atau The American Council for an Energy Efficient
Energy kemudian menobatkan Cina di tahun 2015 sebagai negara dengan
efisiensi energi tertinggi dalam aspek bangunannya. Hal ini dapat dicapai oleh
Cina karena hasil rekonstruksi yang telah dilakukan pada sepertiga bangunannya
dengan menggunakan beton terbanyak demi memenuhi standar efisiensi energi yang
tinggi.
5.
Perancis
Perancis menawarkan kredit pajak
yang besar bagi segmen bisnis dengan efisiensi energi yang tinggi. Hal ini
menunjang pertumbuhan efisiensi energi industrial negara ini sebesar 19% selain
pertumbuhan efisiensi energi dalam segmen transportasinya yang juga naik hingga
12%. Kenaikan dalam efisiensi transportasi ini selain ditunjang oleh penggunaan
bahan bakar ramah lingkungan dalam moda transportasinya, namun juga oleh adanya
sistem ITS atau Intelligent Transportation
Systems yang aktif dipromosikan oleh Prancis dengan keunggulan optimisasi
teknologi untuk penggunaan jalan dan pengurangan kemacetan lalu lintas (sumber: export.gov). Selain itu, Pemerintahan Prancis juga tercatat
pernah melakukan eksperimen selama 6 bulan untuk membayar warganya yang
bersepeda sebesar 25 sen/km untuk mempromosikan pemotongan emisi karbon dan
meningkatkan kesehatan warganya (sumber: ase.org.id)
6.
Inggris
Inggris berhasil menempatkan diri
dalam posisi ke-4 dunia dalam hal efisiensi dan konservasi energi yang
disebabkan oleh sektor bisnis finansial utamanya yang memang hanya menggunakan
sedikit energi dibandingkan dengan sektor bisnis negara-negara lain. Meskipun
begitu, Inggris tetap menyatakan akan memotong emisi karbonnya sebesar 80% pada
tahun 2050 (sumber: gov.uk)
7.
Jepang
Dengan total
skor 57 dari 100 untuk keseluruhan kategori, Jepang menempati posisi 7
tertinggi sebagai negara dengan efisiensi energi yang paling tinggi sedunia.
Hal ini berhasil dilakukan dengan adanya efisiensi tertinggi yang dimiliki
Jepang dalam produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga panasnya dan juga
standar efisiensi energi yang tinggi pada moda transportasi khususnya truck berkategory
heavy duty (sumber: halfprice.com.au)
8. Spanyol
Spanyol menduduki peringkat
terbawah dalam hal efisiensi energi dari negara-negara Eropa lain, namun
meskipun begitu masih di atas dari negara-negara dengan efisiensi energi cukup
baik seperti Kanada, India, dan negara-negara Amerika. Hal ini dapat diraih
Spanyol dengan memiliki efisiensi tinggi dalam pembangkit listrik tenaga
panasnya seperti halnya Jepang dan juga dengan kebijakan standar building labelling dan building energy disclosure (sumber: spanishprpertyinsight.com). Dimana terdapat sertifikasi
bangunan dengan efisiensi energi tertentu dan pemilik bangunan komersial termasuk bangunan komersial kecil akan diminta untuk memenuhi standar efisiensi
energi yang telah ditetapkan.
Sebagai
penutup kesimpulan dari 8 daftar negara dengan efisiensi energi tertinggi dunia di atas, dapat kita coba tarik kesimpulan mengenai kebijakan-kebijakan yang dapat membuat suatu negara untuk meningkatkan
efisiensi energinya:
- Kebijakan penawaran insentif finansial untuk memacu investasi pelaku sektor bisnis
- Kebijakan peningkatan efisiensi dalam sektor industri dan manufaktur
- Kebijakan penetapan kode label bangunan sesuai dengan standar efisiensi energi untuk menciptakan suasana kompetitif antar developer
- Memastikan standar efisiensi energi dalam peralatan baik di level komersial ataupun industrial dipenuhi dan diikuti
- Kebijakan peningkatan standar efisiensi penggunaan bahan bakar dalam segmen transportasi
- Kebijakan pendanaan atau reward publik untuk mempromosikan mode bepergian non motor seperti jalan kaki dan bersepeda ataupun pemakaian sarana transportasi publik
- Pemerkuatan dalam implementasi kebijakan dalam standar keluaran emisi transportasi ataupun industrial
- Kebijakan target nilai pencapaian untuk efisiensi dan konservasi energi untuk daerah dan negara
#15HariBerceritaEnergi didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai bentuk upaya dalam mengkampanyekan energi terbarukan dan konservasi energi.
No comments:
Post a Comment